selamat membaca.......!!!!!!!

Dari temen kepada temen dan untuk temen......!!!!!!!!!

Jumat, 23 Desember 2011

01.36

ketika angin mengecup kedua kelopak mataku
saat itu ku bisikkan bulir-bulir aksara pembentuk namamu
ketika suara malam memaksaku untuk tidur,
saat itu aku ingin melihat dirimu

kasih..
kita dipertemukan pada saat -saat yang indah
bilakah kita nanti akan bersama
dan seterusnya bahagia,
aku tentu menginginkan hal itu
namun bila kita tak sempat bersama
aku  kan merelakannya jua

biarkan ku lukis raut wajahmu pada kampas jiwaku
biarkan ku kecup seluruh wajahmu pada bayang nyata dalam mimpiku
biarkan ku belai indah gerai rambut hitam yang menutupi sedikit rupamu

biarkan ku selimuti dinginnya raga
dengan syair-syair indah dan nada-nada yang bersemi dalam sukmaku..

desir angin membelai jiwa yang sunyi
ku kotak-kotakkan bingkisan rindu
pada hayalan tak bertepi
elegi pada malam ini
menyucikan hati.

tiada pernah setulus ini
mencinta begitu indah,
lebih indah dari segala

kau pendaran cahaya yang menerangi redupnya kalbuku
namun tiada mampu kau jaga pelita itu
jiakalah kau tahu, aku butuh seorang yang mampu mennjaga pelita itu, agar tetap hidup di hatiku.

namun, aku takkan ingin memaksa
biarkan semua terjadi dengan sangat leluasa
tanpa memandang rupa, tanpa memandang wajah
ku tutup kedua mataku dengan sepuluh jariku
ku raba saja isi kalbumu
bilakah ku temukan gorean rinduku disitu,
mungkin iyalah orang itu dirimu

Sudahlah Imelia,
malam telah larut
bahakan telah sangat larut
ketika aku menuliskan goresan ini pada lembar kertas lusuh,
biarkan aku terlelap dengan sendirinya

Aku percaya saja pada Tuhan,
bilakah iya,
maka iya jualah...


                                        WORD BY: IMELIA LENI
Jambi, 230411
pukul:  01.36
beranda kostan

Senin, 12 Desember 2011

malam ku....!!!!

seperti biasanya, malam ini tak ku dengar lagi hadirnya,
padahal rindu telah cukup lama meraja,
perbudak hatiku yg tak berdaya.
di malam pekat segala rasa, hasrat dan keinginan yg telah lama terbendung
sepertinya tak cukup kuat untu ku bertahan menahan rasa rindu yang telah menggunungng
ku hanya bisa berdiam sambil tersenyum...inilah malam ku

rupanya malam semakin larut
gerak jarum waktu pun terdengar lantang ditelinga ku
apa yang tersisa di malam ini, sunyinya malam ku.

dingin sungguh udara menyelindap masuk di sudut celah jendela kayu
mengusirku dari sudut kamarku itu
sepertinya ini lah saatnya memberikan waktu untuk tubuh ku yang sudah teramat lelah untuk dpt beristirahat sejenak meninggalkan segala lara ku .

malam ku, temani tidur ku yang kini berselimutkan rindu.

word by : Marissa...

Rabu, 07 Desember 2011

Semenjak kejadian itu...

uyeee bro...!!!!
Ada setumpuk rindu dalam laci-laci hatiku
dan hanya kau yg berhak membukannya

engkaulah cerita itu,
awan kelabu yg berarak meninggalkan langit biru

kunamai ini puisi. . . .
Puisi rindu yg tak sempat kau resapi
saat air mata perlahan jatuh ke pipi
kau seakan ada. . .
Seakan nyata. . .
Menorehkan rasa pada jiwa yg merana

saat sunyi mengekang
rinduku berteriak menyeruak
bagai cambuk yg menyibak kenangan

adalah dirimu. . .
Penyebab gitarku bernada sumbang
menyanyikan lagu sendu brjudul rindu
dngan irama pilu

aku ingin merindumu
tanpa dada yg harus berdebar
atau sepasang kaki yg berdiri gemetar
tapi aku tak mampu. 

Rabu, 05 Oktober 2011

P E C I N T A A L A M .....

Terkesan oleh satu rumor yang mempertanyakan dimana pecinta alam saat ini. Pertanyaan ini sekaligus menjawab teka-teki bahwa ternyata masih ada orang yang tahu tentang pecinta alam.
Berbicara pecinta alam bagi kita tidak lebih seperti berbicara masalah lingkungan yang semakin absurd tidak tahu ujungnya. Tercatat hampir sekitar 100 perhimpunan pecinta alam di Jambi saja, belum di Indonesia. Pada umumnya terdiri dari berbagai elemen masyarakat dari mahasiswa,pelajar sampai organisasi PA (pecinta alam) umum pun hadir menjamur dewasa ini.di mahasiswa terkenal dengan sebutan Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) di tingkatan umum dikenal KPA (Kelompok Pecinta Alam) dan kalangan pelajar terkenal dengan nama Sispala (siswa pecinta alam).
Secara umum orang tahu pecinta alam, mereka adalah orang yang suka atau punya hobi naik gunung dengan rambut gondrong, pakaian, aksesoris yang khas menandakan seorang pecinta alam. Sayangnya opini yang menempel pada diri PA ini lebih menjurus pada konotasi yang negative, ini lebih karena sering terjadinya praktek-praktek vandalisme di gunung, tempat wanawisata bahkan dipuncak gunung sekalipun ada coretan-coretan iseng. Terlepas dari apakah ini perbuatan seorang pecinta alam atau hanya kebetulan orang yang iseng saja yang naik gunung membawa spidol atau cat semprot.
Karena sulit membedakan antara pecinta alam asli yang peduli alam dan lingkungannya atau hanya pecinta alam gadungan yang hanya menempelkan nama kerennya saja, anggapan pun semakin luas terhadap perilaku sosial yang tidak terpuji seperti membuat kegaduhan di tengah malam dengan teriak-teriak bahkan lebih kaget lagi adalah sering ditemukannya berbagai macam sampah sampai dll di Gunung Kerinci, ini siapa lagi kalau bukan orang yang sering main ke gunung.
Terlepas dari konotasi negative tadi, pecinta alam mempunyai satu posisi yang sangat penting perannya dalam membina generasi muda untuk kepedulian terhadap alam ini seperti bisa kita lihat kegiatan-kegiatan penghijauan di jambi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok pecinta alam kota jambi atau aksi bersih oleh beberapa sispala beberapa tahun belakang. Ini menandakan adanya satu persepsi yang masih belum diketahui oleh kebanyakan orang tentang kegiatan pecinta alam yang tidak saja berkutat di acara mendaki gunung.
Namun dalam tataran politik lingkungan pecinta alam cenderung apolitis dalam tataran gerakan lingkungan secara keseluruhan pecinta alam belum memperlihatkan sebuah sinergi gerakan yang dinamis, sepertinya belum ada satu pemikiran taktis gerakan pecinta alam dalam mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan. Lebih jauh lagi pada peran mahasiswa pecinta alam, masih sedikit aksi-aksi advokasi dari para mahasiswa pecinta alam untuk masalah lingkungan. Ini terkesan apatis untuk melakukan advokasi bagi korban pencemaran lingkungan atau penolakan untuk rencana pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Ambilah salah satu contohnya di jambi,ditengah maraknya isu pembangungan ruko di kawasan resapan air oleh Pemkot nyata-nyata kegiatan tidak sesuai dengan Ketentuan kebijakan lingkungan mengenai Tata Ruang. Mahasiwa pecinta alam atau kelompok pecinta alam lainnya terkesan acuh tak acuh tidak mau peduli mengkritisinya.padahal dampak yang terjadi sering kebanjiran.
Dikutip dari satu catatan Gerlorfd Nelson senator Amerika tahun 1970 yang disampaikan dalam Catalyst Conference Speech of Illionis tahun 1990, ia mengatakan “ jika ingin mengubah Negara untuk kegiatan-kegiatan yang sulit tentang persoalan kebijakan politik, pecinta lingkungan menjadi sumber kekuatan dengan apa saja dapat dilakukan, jika anda ingin mempunyai Negara untuk kepentingan ekonomi, pikirkan diri anda dan generasi yang akan datang, kita yakin anda dapat melakukannya“. Catatan ini yang menjadi dasar untuk bergerak dalam wacana lingkungan melawan kapitalisme global.
Kini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk membangun sebuah sinergi gerakan dari para pecinta alam baik itu mahasiswa pecinta alam, siswa pecinta alam ataupun kelompok – kelompok pecinta alam lainnya untuk masa depan lingkungan hidup karena masalah lingkungan adalah permasalahan bersama sehingga korelasi antara banyaknya pecinta alam dengan kelestarian alam ini dalam tanda positif bukan sebaliknya.
“Sedikit ide yang kau tuang dalam karya, akan lebih berarti daripada seribu kata yang terucap


****
Sekian

Raja habibie
WEG 028 EH

Jumat, 30 September 2011

Mengusir Senja atau Menanti Pagi?

Hei! Lihat senja itu.
Anak kecil menari dalam pelangi.
Akankah ia berpindah di depanku?
Pergi. Ia berlari mendekati.
Tapi bukan padaku.

Hei! Lihat senja itu.
Seorang anak meraih pelangi! Tidakkah kau lihat?
Ia memetiknya untukmu.
Lihat! Pergi bergerak, perlahan.
Tapi, lagi-lagi bukan padamu.

Hei! Lihatlah ke belakang…
Senja dan Pelangi menyatu dalam gelap.
Tapi, Tak ada lampu disana…Bagaimana bisa terlihat?
“Cinta, kaukah orangnya?” Tanyaku.
“Bukan. Aku Pelangi. Mungkin Senja.” jawab Pelangi.
“Senja, tak ada lagikah Mentari-mu?” tanyaku lagi.
“Tidak, ia telah berlalu.” jawab Senja.
“Lalu siapa?” tanyaku lagi. Terus, lagi, dan lagi.
selamat dan semangat yowh Njunk...!!!
“Aku tak tahu. Aku dan Pelangi terperangkap disini.” Senja bersedih.

Senja berdiri. Pelangi entah kemana.
Hujan turun. Terbalik. Mentari juga tak tampak.
“Lalu apa? Mengapa tetap gelap? Aku tak terlihat, Senja. Mengapa ia jahat padaku?”

Hei! Lihat air itu. Ia memantul. Kulihat kau sama dengannya!
“Pelangi, suara kau kah itu?” Aku beranjak. Senja telah pergi. Selimut mulai menyapa. Pagi.
Bumi benderang….
Semua t’lah hijau….

Kamis, 30 Juni 2011

kisah pada segelas kopi.....

SECANGKIR KOPI SEPOTONG HATI
Ada banyak yang tertuang pada secangkir kopi yang tersaji di tiap ruang dalam pembicaraan,semua dibicarakan dari sebuah kata yang sengaja atau tidak sengaja tertuang kedalam serbuk hitam yang bisa saja buramkan semua nyata atau malah memberi warna baru selain nyata itu,tak terhitunglah semua kata atau kalimat yang terucap pada sajian kopi yang bisa satu gelas,dua gelas atau lebih,dengan gelas yang sama atau dengan gelas yang berbeda, ya itu tergantung kesepakatan antara para peminum kopi tentunya,tentang rasa yang akan dipilih dan dinikmati sembari mengaduk semua rasa yang ada di dalam hati.
karena ketika mencampur semua rasa tersebut dalam adukan kopi terasa lainlah sebuah pembicaraan,bisa menjurus ke satu topik yang lebih pribadi dan berhubungan langsung tentang satu rasa yang telah lewat atau yang akan dilalui nanti...
kisah pada segelas kopi yang kami nikmati bersama ketika malam telah beranjak menuju pagi yang mengganti hari,.....tersimpan erat dalam hati walau hitamnya tak sebanding dengan segelas kopi yang kami nikmati....
tapi tetap tersimpan seperti setianya malam menyimpan setiap misterinya atau seperti setianya pungguk yang merindukan bulan,walau bulan terkadang enggan datang atau tidak datang sama sekali...

kecuali para perempuan yang pasti didatangi bulan....hehehheehee...koq...waduhhhh...
hahhahahhaaaa....

kisah pada segelas kopi bukanlah sebuah serial drama
tapi sebuah realita tentang hidup yang telah atau akan aku,kau,kalian dan semua temui
maka siaplah untuk berbagi segelas kopi dengan rasa yang berbeda dan meski tak langsung tersaji dari hati...

uyeeeee....!!!!!!

BUNK....

Sabtu, 18 Juni 2011

Tanpa Judul...

seorang abang selalu mengajarkan ku untuk tidak menjadi seseorang yang munafik.
terutama tentang perasaan. 
jangan pernah membohongi dirimu sendiri.

jika kau sayang katakan sayang, tapi jika tidak maka katakan tidak.

tapi bagaimana jika aku sayang tapi ku katakan tidak, apakah aku orang yang munafik?
ya, tentu saja iya,

lalu bagaimana jika seseorang yang ku sayang ternyata lebih menyayangi orang lain, apakah aku harus menjadi seorang yang egois?
ya, terkadang aku ingin bersikap egois, ingin sekali ku belok kan hatinya pada hatiku, hingga dia hanya menyayangi ku saja.

tapi aku tidak berani, aku tidak jujur pada perasaan ku karena aku tidak ingin bersikap egois.

lalu sekarang aku harus bersikap seperti apa?
aku rasa aku harus melupakan perasaan ku padanya, mungkin butuh waktu, tapi bantulah aku.

apakah benar yang aku lakukan ini?
entah lah, coba saja dulu, aku tidak akan tahu bagaimana hasilnya jika aku tidak mencobanya terlebih dahulu.
semoga aku bisa.
:)